Rupang “Buddha
Amitabha Melihat Ke Belakang” ini, tingginya sekitar 77 cm, dikenal sebagai
salah satu dari enam besar Rupang Buddha Amitabha di Jepang. Keistimewaannya
adalah Rupang Buddha memutar kepalaNya ke arah kiri dan melihat ke arah
belakang; wajahNya damai dan bersukacita, senantiasa menatap ke belakang apakah
para makhluk ada melafal Amituofo, apakah mereka ada berusaha mengikutiNya? Buddha
Amitabha senantiasa mengkhawatirkan kondisi para makhluk yang berada di
belakangNya, adakah terus mengikutiNya? Maka
itu menatap ke belakang dan menanti, sungguh mendalam maha maitri maha
karunaNya!
Rupang
Buddha sedemikian jarang dijumpai di dunia ini, konon pernah muncul di Provinsi
Sichuan, Tiongkok, namun sekarang telah hilang, juga sulit dilacak, karena itu Rupang
“Buddha Amitabha Melihat Ke Belakang” yang berada di Aula Yong Guan (Jepang ) ini menjadi tunggal tiada duanya.
Kisah asal muasal Rupang “Buddha Amitabha Melihat Ke Belakang”
Menurut legenda pada tahun 1082
bulan ke-2 hari ke-15, pada pagi hari Master Yong Guan sedang melakukan cavkramana sambil
melafal Amituofo, tiba-tiba melihat Buddha Amitabha hadir di hadapannya,
menemaninya melakukan cavkramana (sambil berjalan sambil melafal Amituofo).
Master Yong Guang merasa tercengang, terharu, tanpa terasa langkah kakinya jadi
pelan, makin jauh terpisah dari langkah kaki Buddha. Ketika sedang ragu,
tiba-tiba Buddha Amitabha menatap ke belakang, sambil tersenyum dan berkata
padanya : “Yong Guan, anda terlalu lamban!”
Ucapan Buddha Amitabha
ini, memiliki makna ganda, pertama adalah langkah kaki Master Yong Guan terlalu
lamban, kemudian menyadarkan dirinya : Saya telah menantimu selama sepuluh maha
kalpa! Sepuluh kalpa yang lampau, urusan kelahiranmu ke Alam Sukhavati, sejak
awal telah Kupersiapkan, hari ini kamu mulai melafal Amituofo, sungguh
terlambat! Dibilang terlambat juga tidak terlambat, saat melafal Amituofo
adalah saat jalinan jodoh memperoleh pembebasan menjadi sempurna, namun satu kalimat
“Yong Guan, anda terlalu lamban!” telah mencakup hati karuna Buddha Amitabha
yang tanpa batas yang begitu mendesak untuk menyelamatkan semua makhluk.
Master Yong Guan
begitu berterimakasih pada Buddha Amitabha, demi membulatkan tekadnya, demi
menyebarkan bimbingan Buddha Amitabha terhadap semua makhluk; yang senantiasa
menatap ke belakang untuk memperhatikan apakah para makhluk ada mengikutiNya
atau tidak, maka itu Master Yong Guan mengundang seorang pengrajin untuk membuat Rupang “Buddha Amitabha Melihat Ke
Belakang”, untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Sumber : 回头阿弥陀佛像