Penjelasan Bab Bodhisattva
Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan
Bait sutra :
|
Penjelasan :
Di dalam “Sutra Asked by Visesacinta Brahma Deva (Siyi
Jing)” tertera bahwa : “Di tempat mana Saya (Bodhisattva
Mahasthamaprapta) menapakkan kakiKu, maka tiga ribu maha ribu dunia dan istana
Mara akan berguncang, maka itu disebut Mahasthamaprapta”. Diantara “Tiga Suciwan Alam Sukhavati (Buddha
Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta),
Bodhisattva Mahasthamaprapta mewakili kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang
sempurna barulah dapat memiliki kebajikan yang paling luar biasa berwibawa,
dengan demikian barulah dapat mengguncang tiga ribu maha ribu dunia dan istana
Mara.
Di dalam Amitāyurdhyāna-sūtra tertera bahwa
“Ketika Bodhisattva
Mahasthamaprapta berjalan, semua yang ada di sepuluh penjuru alam akan
berguncang, ketika Bodhisattva Mahasthamaprapta duduk, negeri tujuh mustika, akan bergoyang
sesaat”.
Di
dalam sutra Buddha Sakyamuni membabarkan, Buddha Amitabha di Alam Sukhavati
pada suatu saat kelak juga akan memasuki Parinirvana, hanya saja waktunya akan
sangat panjang sekali. Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa andaikata para
makhluk di sepuluh penjuru alam telah mencapai tingkatan Pratyeka Buddha,
semuanya memiliki kemampuan gaib setara dengan Maudgalyayana, menghabiskan waktu selama puluhan ribu bahkan
ratusan juta tahun juga tidak bisa menghitung usia Buddha Amitabha. Alam
Sukhavati sungguh istimewa menakjubkan, takkan ada masa Dharma sejati, Dharma kemiripan,
masa berakhirnya Dharma dan jaman lenyapnya Dharma. Setelah Buddha Amitabha
memasuki Parinirvana, Bodhisattva Avalokitesvara segera mencapai KeBuddhaan
untuk meneruskan tugasNya. Setelah Bodhisattva Avalokitesvara memasuki
Parinirvana, Bodhisattva Mahasthamaprapta mencapai KeBuddhaan. Jika ada insan
yang ragu pada Buddha Dharma, maka Buddha juga memasuki Parinirvana, untuk apa
kita pergi ke sana? Yang memasuki Parinirvana adalah nirmānakāya,
sedangkan Dharmakāya Nya tidak muncul dan tidak lenyap, sambhogakāya mengalami
muncul dan lenyap. Di Alam Sukhavati di tanah suci tingkatan paling bawah dan
yang kedua Buddha Amitabha yang kita lihat adalah nirmaṇakāya, sedangkan di
tanah suci tingkatan tiga yang kita lihat adalah sambhogakāya, dan di tanah
suci tertinggi (nitya-sthita) yang kita lihat adalah Dharmakaya. Di dalam sutra Bhagava Sakyamuni sering berkata, waktu
yang dibutuhkan insan awam untuk mencapai KeBuddhaan adalah tiga
asaṃkhyeya kalpa besar, terlahir ke Alam Sukhavati memperoleh usia tanpa batas,
karena itu tidak perlu takut Buddha Amitabha akan memasuki Parinirvana.
Di dalam Amitāyurdhyāna-sūtra tertera : “Dengan cahaya
kebijaksanaan menyinari segalanya, sehingga terbebas dari tiga alam
penderitaan, memperoleh kekuatan tertinggi”. Bodhisattva Mahasthamaprapta melatih diri dengan cara
melafal nama Buddha secara berkesinambungan. Para praktisi di sepuluh penjuru
alam yang melafal Amituofo dan bertekad terlahir ke Alam Sukhavati ketika
menjelang ajalnya, Bodhisattva
Mahasthamaprapta akan ikut dengan Buddha Amitabha datang menjemput praktisi
tersebut. Beliau juga digelar Pangeran Dharma, Dia adalah calon Buddha. Calon
Buddha yang pertama adalah Bodhisattva Avalokitesvara, dan Bodhisattva
Mahasthamaprapta adalah calon Buddha yang kedua.
Bagaimana cara Bodhisattva
Mahasthamaprapta melatih diri, yakni dengan melafal Amituofo, perlu
diketahui bahwa sepatah nama Buddha ini memiliki jasa kebajikan yang tak
terbayangkan. Bodhisattva Mahasthamaprapta memiliki satu tujuan dengan Buddha Amitabha, para praktisi di sepuluh
penjuru yang melafal Amituofo adalah sahabat Bodhisattva Mahasthamaprapta.
Setiap praktisi yang melatih pintu Dharma pelafalan Amituofo boleh disebut sebagai
Bodhisattva Mahasthamaprapta.
Walaupun pintu Dharma tidak ada yang
tinggi maupun rendah, asalkan tepat sasaran, semuanya adalah bagus. Namun bagi
yang akar kebijaksanaannya tidak cukup tajam maka dikhawatirkan sulit
memperoleh hasil. Hanya pintu Dharma pelafalan Amituofo dimana semua orang
dapat melafalnya, baik berjalan,
berdiri, duduk atau berbaring, setiap saat takkan terputus, membantu kita agar
terlepas dari tumimbal lahir, maka itu praktisi Nian Fo memiliki kebijaksanaan
sejati yang tertinggi.
Dikutip
dari :
Penjelasan
Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa
Rintangan
Oleh
: Master Chin Kung
Sumber
: 大勢至菩薩念佛圓通章親聞記