Selasa, 30 Juli 2013

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 Juli 2013



K
arma buruk ini adalah lobha, dosa, moha dan keangkuhan. Mampu menenggelamkan sebuah daratan luas ke dalam dasar laut, yakni kini yang disebut Atlantik, yakni samudera besar yang berada di antara Benua Eropa dan Benua Amerika. Menurut kabar, ada kapal selam yang menuju ke dasar laut untuk mengadakan penelitian, ternyata menemukan jejak kehidupan manusia di daratan tersebut, membuktikan bahwa legenda ini mungkin pernah terjadi. Apakah bumi ini akan mengalami bencana serupa dengan Atlantis, ini sulit dikatakan.


Kutipan ceramah Master Chin Kung 21 Juli 2013 

Senin, 29 Juli 2013

Selamat Ulang Tahun




Hari kelahiran kita adalah
saat penderitaan bunda kita.
Memperingati hari ulang tahun adalah
mengembangkan pikiran bakti.
Dengan mawas diri mendoakan semoga panjang umur
lebih tekun dan rajin.
Semoga Buddha memberkati.

Cahaya Buddha senantiasa menyinari dirimu.

Kartun Amitabha Sutra Bagian 1

Minggu, 28 Juli 2013

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2013



K
ita harus memperteguh keyakinan, segalanya boleh dilepaskan, hanya yang satu ini harus digenggam dengan erat, Alam Sukhavati adalah rumah kita, Alam Sukhavati adalah mengalir dari jiwa sejati kita, sangat erat hubungannnya dengan diri sendiri. Jiwa sejati kita dengan Buddha Amitabha adalah satu, maka itu Master Zhong Feng berkata : “Hatiku adalah Buddha Amitabha, Buddha Amitabha adalah hatiku”.


Kutipan ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2013 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2013



K
ita harus meniru Buddha Amitabha. Terhadap segalanya di dunia ini harus bersabar dan mengalah, insan yang bersedia bersabar dan mengalah takkan rugi, justru mereka yang suka mengambil keuntungan dan mendambakan ketenaran yang akan menerima kerugian, dalam waktu yang begitu singkat akan lenyap seketika.


Kutipan ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2013 








K
ita harus mengakui kita berasal dari Alam Sukhavati. Alam Sukhavati adalah rumah kita, saat kini saya sedang melancong di luar, ketika kelelahan, saya akan pulang. Ini merupakan kalimat yang sangat penting. Kita harus memberi manfaat bagi insan lain, jangan sesekali menyakiti mereka termasuk musuh kita juga jangan melukainya.


Kutipan ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2013 








S
etiap Bodhisattva dalam perjalanan menuju KeBuddhaan, berapa banyak ujian yang harus dilewatinya. Tidak hanya puluhan ribu atau ratusan ribu kali, bahkan sampai tak terhingga juga mampu dilewatinya tanpa rintangan. Apa alasannya? Karena Dia menyadari bahwa “Segala yang berwujud (rupa) adalah palsu”, maka itu merupakan kesalahan bila menaruh hal yang semu di dalam hati, justru yang sejati yang harus taruh di hati.


Kutipan ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2013 








S
egala niat yang ada dalam pikiran, niat yang paling bajik dan sempurna adalah sepatah Amituofo, banyak yang tidak mengetahuinya. Bagi yang menyadarinya tentu takkan menyia-nyiakan waktu sedetikpun untuk segera melafal Amituofo. Mulut tidak melafal tidak masalah, yang penting di pikiran melafal berkesinambungan, satu persatu niat saling sambung menyambung, abaikan bentuk-bentuk pikiran lainnya. Dengan  demikian barulah yakin dapat terlahir ke Alam Sukhavati.


Kutipan ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2013 








D
unia ini harus diikhlaskan, jangan merindukannya. Bila berjodoh, bersumbangsih dalam masyarakat, namun tidak boleh memaksakan kehendak, jangan ada maksud terselubung. Bila menuruti jodoh maka ketika orang lain datang meminta bantuan, maka anda harus membantunya. Jika orang lain tidak perlu saya bantu, namun kita sendiri yang pergi mencarinya, ini yang disebut dengan memaksakan kehendak.


Kutipan ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2013 

Sabtu, 27 Juli 2013

Bait 12



Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan


Bait sutra :



wèn
yuán
tōng

xuǎn

dōu
shè
liù
gēn

jìng
niàn
xiāng

sān

wéi





Penjelasan :


25 kesempurnaan tanpa rintangan, setiap metode adalah yang terunggul. Pintu Dharma tidak ada yang tinggi dan rendah, ibarat para pasien, setiap penyakit yang diderita mereka tidaklah sama, maka obat yang dipakai juga tidak sama, sehingga obat yang tepat sasaran adalah obat terbaik. Tak peduli pintu Dharma yang mana saja, jika cocok digunakan oleh diri sendiri dalam melatih diri, maka ini adalah pintu Dharma terunggul.


Kesempurnaan tanpa rintangan maksudnya adalah harmoni atau keselarasan, dan menembus tanpa rintangan, sempurna tanpa rintangan adalah pencerahan besar, tak peduli pernah atau tidak pernah belajar juga dapat memahaminya, dapat mengetahui masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang, serta kondisi batin insan lain.


Hati kita dengan hati insan lain adalah sama, namun mengapa saat kini kita tidak dapat mengetahui isi pikiran orang lain, ini dikarenakan kita masih memiliki rintangan. Ibarat air yang bergelombang, tidak dapat memantulkan bayangan dengan jelas. Jika airnya tenang maka kemampuan asal kita dapat pulih kembali, bukan hasil dari melatih diri atau belajar, karena jika sesuatu yang tidak dimiliki oleh jiwa sejati anda, maka dengan cara apapun anda tidak mungkin dapat memperolehnya.


Mengapa Bodhisattva Mahasthamaprapta mengatakan tidak memiliki pilihan lain, Beliau hanya memilih “mengendalikan enam landasan indria, dengan pikiran suci melafal nama Buddha berkesinambungan”.  Asalkan melafal nama Buddha berkesinambungan maka dapat mengendalikan enam landasan indria. 


Master Ou Yi berkata bahwa pintu Dharma pelafalan Amituofo tidak ada yang khusus, hanya terletak pada keyakinan, tekad dan pengamalan saja. Buddha berkata bahwa jika ada praktisi yang melafal Amituofo, disebut samadhi menakjubkan yang mendalam dan tertinggi.


Master Lian Chi lahir pada Dinasti Ming. Permulaannya beliau belajar tentang ajaran, kemudian mempelajari aliran Dhyana. Ajaran Konfucius dan Tao juga dipahaminya dengan mendalam, namun ketika usianya lanjut beliau menfokuskan diri melafal Amituofo, dan mendapat gelar sebagai guru sesepuh Aliran Sukhavati yang kedelapan.  Master Lian Chi berkata bahwa praktisi yang melafal Amituofo dengan kesungguhan hati, melepaskan kemelekatan jiwa raga, adalah dana besar.  Tidak timbul lobha, dosa dan moha adalah merupakan pengamalan sila besar. Tidak melakukan perhitungan dengan orang lain adalah kesabaran (ksanti) besar. Tidak terputus dan dapat menfokuskan diri adalah ketekunan (virya) besar. Tidak dikendalikan oleh pikiran khayal adalah samadhi besar. Tidak terpengaruh oleh orang lain sehingga timbul keraguan adalah kebijaksanaan (prajna) besar. 


Mengenai berdana, ditinjau dari sisi melatih diri adalah hal yang sangat penting. Maka itu saya jadi teringat akan jalinan jodoh saya dalam belajar Buddha Dharma yang sangat bagus, sosok guru yang saya temui semuanya adalah para senior yang hebat. Pada usia 26 tahun saya mulai belajar Buddha Dharma, guru saya yang pertama adalah Professor Fang Dongmei, kemudian ketika mulai mengenal ajaran sutra saya mengunjungi Master Zhang-jia untuk meminta bimbingan dari beliau. 


Pertama kali kami bertemu, saya mengajukan pertanyaan :”Ajaran Mahayana sangat bagus, adakah cara agar saya dapat memasukinya dengan cepat?” Kemudian Master menatap ke arah diriku, sepatah katapun tidak keluar dari mulutnya. Beliau menatap diriku dan saya juga menatap dirinya. Setelah diam selama setengah jam, beliau menjawab : “Ada!” Setelah itu beliau diam kembali, sekitar 5 menit kemudian baru berkata lagi : “Dapat mengikhlaskan dan merelakan”. Seluruh sikap beliau berada dalam samadhi. Saya bertanya lagi : “Darimana saya harus memulainya?” Lagi-lagi beliau terdiam dan saya harus menanti jawaban beliau dengan lama dan sabar. Kemudian beliau menjawab : “Berdana”. Hari pertama kami bertatap muka selama lebih dari dua jam hanya sempat berbincang beberapa kalimat ini.


Akhirnya ketika berpamitan beliau mengantar saya sampai ke pintu depan, dan berkata padaku : “Hari ini saya menyampaikan padamu “dapat mengikhlaskan dan merelakan”, semoga kamu dapat mengamalkannya selama 6 tahun. Akhirnya saya berhasil mengamalkannya. Enam paramita Bodhisattva, berdana adalah paramita pertama. Segalanya harus dapat dilepaskan, Bodhisattva sejak membangkitkan niat permulaan sampai mencapai KeBuddhaan, hanya ada satu yakni berdana.



Dikutip dari :

Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Oleh : Master Chin Kung






Bait 11



Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan


Bait sutra :



jīn
jiè

shè
niàn
rén

guī
jìng




  

Penjelasan :


Tiga kalimat ini menjelaskan bahwa tugas Bodhisattva datang ke dunia ini adalah untuk mengajari para makhluk, agar menerima dan mengamalkan ajaran, setiap insan memiliki kesempatan mencapai pencerahan, menyempurnakan KeBuddhaan.  


Dunia ini adalah dunia yang dipenuhi lima kekeruhan, terutama pada masa kini kekeruhan semakin bertambah cepat dan dalam, terasa lobha, dosa, moha, keangkuhan dan kecurigaan manusia semakin meningkat. Akibatnya akan mengundang bencana dan malapetaka, manusia masa kini seharusnya meningkatkan mawas diri.


Tanah suci menunjuk pada Alam Sukhavati, tidak ada di tata surya, juga tidak ada di Galaksi Bima Sakti. Upasaka senior Huang Nian-zu beranggapan bahwa Galaksi Bima Sakti hanyalah sebuah satuan dunia saja. Sedangkan wilayah pengajaran satu Buddha dapat mencakup sepuluh miliar Galaksi Bima Sakti. Alam Sukhavati berjarak dari alam ini sepuluh triliun Alam Buddha, ada sebuah alam yang maha luas bernama Alam Sukhavati, merupakan wilayah pengajaran Buddha Amitabha, bagaimana cara untuk menuju ke sana? Praktisi sekalian yang telah membaca sutra Mahayana juga mengetahui bahwa untuk sampai ke Alam Sukhavati bukanlah hal sulit.


Karena seluruh alam semesta yang tanpa batas ini adalah terwujud dari pikiran kita, maka itu tak peduli berapa jauh jaraknya, juga tidak melampaui  batas pikiran kita. Maka itu dalam sebersit niat pikiran dapat mencapai Alam Sukhavati. Kecepatan dari niat pikiran kita, tiada yang dapat sebanding dengannya. Kecepatan cahaya saja per detik hanya dapat mencapai tiga ratus ribu kilometer, sedangkan kecepatan pikiran hanya dalam waktu sekejab, tidak perlu sedetik, sudah dapat menjelajahi seluruh alam semesta yang tanpa batas ini. Buddha memberitahukan kita ini adalah kemampuan manusia. Buddha hanya mengajarkan kita untuk mengembalikan kemampuan asal kita, jika menganggap bahwa Buddha dapat memberikan sesuatu kepada kita, ini adalah omong kosong, maka itu dikatakan bahwa Ajaran Buddha sama sekali tidak ada kepercayaan takhayul.


Bumi di semesta alam tampak sangat kecil, agama lainnya percaya pada alam surga, menurut Ajaran Buddha surga bukanlah hanya satu saja, namun ada 28 alam surga, masing-masing memiliki kondisi yang berbeda, di dalam sutra Buddha dijelaskan secara terperinci. Lingkungan kehidupan kita yang sesungguhnya sangatlah luas, setiap planet di luar angkasa memiliki hubungan dengan kita. Ada rekan yang memberitahukan padaku peneliti negara barat menggunakan cara ilmiah, dapat mengetahui masa lampau seseorang, telah membuktikan bahwa manusia mengalami tumimbal lahir, ada orang yang pada masa lampaunya tinggal di sebuah tempat, ada pula yang masa lampaunya adalah hewan, ada juga yang berasal dari planet lain yang terlahir ke bumi.


Ruang memiliki luas yang tanpa batas, manusia planet bumi juga mungkin bertumimbal lahir di planet lain. Maka itu disebut alam ini adalah tempat perantauan, sedangkan Alam Sukhavati adalah kampung halaman kita. Di dunia ini kita hanya tinggal sementara saja, setelah sampai di Alam Sukhavati, kita memiliki usia tanpa batas, waktu yang panjang barulah kampung halaman. Ketika tersesat kehilangan arah, setelah tercerahkan tidak ada yang tidak ingin kembali ke jalan yang benar, semuanya akan bertekad lahir ke Alam Sukhavati.  


Bodhisattva Mahasthamaprapta dengan kekuatan tekad dan kewibawaanNya memberkati para praktisi Nian Fo, namun para praktisi juga dapat timbul kerisauan, kemunduran dan juga ada yang sampai berubah. Ini bukan kekuatan Bodhisattva yang bermasalah, namun adalah rintangan karma dan tabiat sendiri yang terlalu berat. Buddha dan Bodhisattva tidak mungkin memaksa seorang praktisi harus bertindak bagaimana, jika Beliau memiliki niat sedemikian, maka hatiNya tidak suci lagi. Buddha dan Bodhisattva adalah guru, seharusnya kita menerima dan mengamalkan ajaranNya.


“Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan” hanya terdiri dari 244 aksara, setelah memahami maknanya  dan  mengamalkannya,  akan memperoleh pemberkatan dari Bodhisattva Mahasthamaprapta. Melatih diri dengan metode yang tertera dalam sutra ini pasti takkan mengalami kemunduran, dengan sendirinya ketrampilan akan menjadi mahir, saat menjelang ajal Bodhisattva Mahasthamaprapta pasti datang menjemput.


Praktisi Nian Fo harus memiliki tiga bekal yakni yakin, bertekad dan mengamalkan. Jika melafal Amituofo hanya di mulut saja, namun pikirannya melayang ke mana-mana, maka Bodhisattva Mahasthamaprapta takkan mempedulikan praktisi sedemikian. Melatih Ajaran Sukhavati harus memenuhi syarat tiga bekal tersebut. Keyakinan adalah yakin sepenuhnya pada Buddha Amitabha. Bertekad adalah membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati. Mengamalkan adalah melafal Amituofo.

  

 Di dalam Shurangama Sutra pada bagian kelima, Buddha Sakyamuni bertanya kepada para siswaNya, metode mereka masing-masing dalam melatih diri sehingga mencapai kesempurnaan tanpa rintangan, dengan metode praktis apa sehingga memasuki samadhi. Kemudian meminta mereka satu persatu menjawabnya. Seluruhnya ada 25 Bodhisattva yang memberikan jawaban, sehingga menghimpun seluruh pintu Dharma yang tak terhingga dan tanpa batas ke dalam 25 kategori besar, setiap kategori diwakili oleh seorang Bodhisattva.  Bodhisattva Mahasthamaprapta mewakili pintu Dharma pelafalan nama Buddha. Beliau memberikan jawaban kepada Buddha Sakyamuni sebagai berikut :   
  
 

Dikutip dari :

Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Oleh : Master Chin Kung







Bait 10



Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan


Bait sutra :


běn
yīn

niàn
xīn

shēng
rěn





Penjelasan :

Melafal nama Buddha yang terpenting adalah melafalnya di hati, mulut dan hati harus terjalin dan menyatu. Jika hanya bersuara saja tiada gunanya, harusnya mulut melafal namun hati ikut terjalin, tidak boleh menggunakan pikiran diskriminasi melafalnya, namun melafalnya dengan “mengendalikan enam landasan indria” dan pikiran tak tergoyahkan.


25 Bodhisattva yang tertera di Surangama Sutra merupakan Bodhisattva Dharmakaya,  Mereka tidak memiliki pikiran khayal lagi, namun pikiran sejatinya telah muncul. Walaupun kita tidak mampu mencapai kondisi batin serupa Mereka, namun tetap harus belajar, yang terpenting adalah melafal Amituofo dengan setulusnya.


Dasar dari melatih diri ada tiga yakni yang pertama adalah belajar, tujuannya untuk membantu kita menghapus tabiat dan noda pikiran. Misalnya seorang praktisi tidak boleh mengkonsumsi lima jenis sayuran yang berbau tajam, yakni bawang, bawang putih, allium, daun bawang, bawang bombay. Lima macam sayuran ini membawa dampak negatif karena itu disebut sayuran daging. Jika dikonsumsi dalam keadaan mentah akan mudah menimbulkan amarah, dan jika telah masak akan meningkatkan hormon, mengundang gairah.


Yang kedua adalah melatih diri dengan kesungguhan hati, terlebih dulu harus mengamalkan sila, dari lima sila yang terpenting adalah berbohong, mengaku telah mencapai tingkatan kesucian tertentu. Seperti Master Yanshou adalah jelmaan Buddha Amitabha di dunia ini, ketika identitasnya terbongkar dia segera wafat. Bhiksu Karung muncul pada masa Dinasti Song Selatan, merupakan jelmaan Bodhisattva Maitreya, begitu selesai membongkar identitasnya sendiri, dia segera wafat. Jadi bila ada yang mengaku dirinya adalah jelmaan Buddha atau Bodhisattva, namun selesai membongkar identitas sendiri namun tidak pergi-pergi, itu pasti adalah menyamar.


Yang ketiga adalah meningkatkan kemajuan, dengan kekuatan samadhi dan prajna memutuskan jodoh buruk, tidak henti mengejar kemajuan, menjauhi tabiat dan noda pikiran.



Waktu yang lalu melihat dunia ini adalah dunia yang dipenuhi kekeruhan, namun sekarang pikiran telah suci, maka itu melihat dunia ini adalah dunia yang suci, pikiran suci maka alam pun jadi suci, segala kondisi muncul dari pikiran. Ada praktisi yang mengeluh bahwa setelah melafal Amituofo, bentuk-bentuk pikiran yang timbul bertambah banyak, sesungguhnya dalam keseharian bentuk-bentuk pikiran juga begitu banyak, hanya kita tidak menyadarinya.


Dikutip dari :


Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Oleh : Master Chin Kung