Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha
Dengan Sempurna Tanpa Rintangan
Bait sutra :
wǒ
|
běn
|
yīn
|
dì
|
yǐ
|
niàn
|
||
我
|
本
|
因
|
地
|
,
|
以
|
念
|
|
fó
|
xīn
|
rù
|
wú
|
shēng
|
rěn
|
||
佛
|
心
|
,
|
入
|
無
|
生
|
忍
|
;
|
Penjelasan :
Melafal nama Buddha yang terpenting adalah melafalnya
di hati, mulut dan hati harus terjalin dan menyatu. Jika hanya bersuara saja
tiada gunanya, harusnya mulut melafal namun hati ikut terjalin, tidak boleh
menggunakan pikiran diskriminasi melafalnya, namun melafalnya dengan “mengendalikan
enam landasan indria” dan pikiran tak tergoyahkan.
25 Bodhisattva yang tertera di Surangama Sutra
merupakan Bodhisattva Dharmakaya, Mereka
tidak memiliki pikiran khayal lagi, namun pikiran sejatinya telah muncul. Walaupun
kita tidak mampu mencapai kondisi batin serupa Mereka, namun tetap harus belajar,
yang terpenting adalah melafal Amituofo dengan setulusnya.
Dasar dari melatih diri ada tiga yakni yang pertama
adalah belajar, tujuannya untuk membantu kita menghapus tabiat dan noda
pikiran. Misalnya seorang praktisi tidak boleh mengkonsumsi lima jenis sayuran yang
berbau tajam, yakni bawang, bawang putih, allium, daun bawang, bawang bombay. Lima
macam sayuran ini membawa dampak negatif karena itu disebut sayuran daging. Jika
dikonsumsi dalam keadaan mentah akan mudah menimbulkan amarah, dan jika telah
masak akan meningkatkan hormon, mengundang gairah.
Yang kedua adalah melatih diri dengan kesungguhan
hati, terlebih dulu harus mengamalkan sila, dari lima sila yang terpenting
adalah berbohong, mengaku telah mencapai tingkatan kesucian tertentu. Seperti Master
Yanshou adalah jelmaan Buddha Amitabha di dunia ini, ketika identitasnya
terbongkar dia segera wafat. Bhiksu Karung muncul pada masa Dinasti Song
Selatan, merupakan jelmaan Bodhisattva Maitreya, begitu selesai membongkar identitasnya
sendiri, dia segera wafat. Jadi bila ada yang mengaku dirinya adalah jelmaan
Buddha atau Bodhisattva, namun selesai membongkar identitas sendiri namun tidak
pergi-pergi, itu pasti adalah menyamar.
Yang ketiga adalah meningkatkan kemajuan, dengan
kekuatan samadhi dan prajna memutuskan jodoh buruk, tidak henti mengejar
kemajuan, menjauhi tabiat dan noda pikiran.
Waktu yang lalu melihat dunia ini adalah dunia yang
dipenuhi kekeruhan, namun sekarang pikiran telah suci, maka itu melihat dunia
ini adalah dunia yang suci, pikiran suci maka alam pun jadi suci, segala
kondisi muncul dari pikiran. Ada praktisi yang mengeluh bahwa setelah melafal
Amituofo, bentuk-bentuk pikiran yang timbul bertambah banyak, sesungguhnya dalam
keseharian bentuk-bentuk pikiran juga begitu banyak, hanya kita tidak
menyadarinya.
Dikutip dari :
Penjelasan
Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa
Rintangan
Oleh
: Master Chin Kung
Sumber
: 大勢至菩薩念佛圓通章親聞記