Kisah Bhiksu Ju Xing
Bagian 7
Malam makin larut, Bhiksu
pengawas vihara sedang memeriksa satu persatu kamar, dan menyadari bahwa Bhiksu
Ju Xing tidak berada di kamar.
Bhiksu pengawas jadi
bertanya-tanya : “Di mana Bhiksu Ju Xing? Kenapa menghilang? Apakah kemarin dia
mempersembahkan makanan buat semua orang karena hendak bepergian? Kalian cepat
cari Bhiksu Ju Xing!”
Para Bhiksu mencari sampai ke
seluruh sudut vihara namun tidak menemukan Bhiksu Ju Xing, ada seorang Bhiksu
berkata : “Apakah persembahan makanannya kemarin adalah ungkapan pamit?
Jangan-jangan malam ini diam-diam dia turun gunung, lepas jubah dan pergi
menikmati kesenangan duniawi!”
Bhiksu lain berkata : “Jangan
bicara sembarangan! Bhiksu Ju Xing bukan tipe orang semacam itu. Jika dia ingin
melanggar sila, buat apa dia pulang kembali ke vihara dan melakukan pekerjaan
berat selama beberapa tahun belakangan ini? Selama ini dia berkelana di luar,
jika memang berniat lepas jubah pasti sudah dilakukannya sejak awal!”
“Benar juga ya! Kita telah
memfitnah Bhiksu Ju Xing! Dosa! Dosa!” sambut para Bhiksu lainnya.
Bhiksu pengawas vihara berkata
: “Apa yang sedang kalian diskusikan di sini? Bukannya cepat pergi cari
orangnya? Saya hanya takut dia tidak mampu menahan penderitaan di sini makanya
cari jalan pintas! Ayo cepat cari!”
Ada seorang Bhiksu berkata :
“Menurutku dia bukan karena takut menderita maka mencari jalan pintas,
kebanyakan pasti lari ke Guangdong mengikuti seleksi masuk ketentaraan!”
Ucapan ini sungguh kebetulan sekali,
sehingga semua orang jadi semakin penasaran : “Apa itu seleksi masuk
ketentaraan?”
Bhiksu itu menjawab : “Saat ini
Pak Sun Yat-sen sedang berada di bagian timur Guangzhou membuka kelas pelatihan
tentara, dengan Pak Chiang Kai-shek sebagai kepala sekolahnya, merekrut pemuda
dari seluruh pelosok negeri untuk mengikuti pelatihan tentara revolusi, para
pemuda yang ikut mendaftar telah berjumlah lebih dari 3000 orang! Hanya
Guizhou yang tidak mengizinkan para pemudanya ikut mendaftar, sementara daerah
lain semuanya berbondong-bondong mengikuti seleksi masuk! Kabarnya jumlah yang
diterima hanya 3000 orang! Master Ju Xing selama ini selalu menjalani
penderitaan demi orang lain, juga seorang pemuda yang bersemangat, mungkin saja
dia pergi ikut seleksi?”
Ada juga yang menyangkal :
“Tidak mungkin! Syarat masuk tentara adalah berkisar dari 18 sampai 24 tahun,
sementara Bhiksu Ju Xing telah berusia 40 tahun lebih!”
Bhiksu pengawas vihara berkata
: “Sudah! Jangan cerewet lagi! Cepat cari orangnya!”
Sumber : 具行禪人修行略傳
具行禪人修行略傳
(七)
入夜,監院法師點名查房,發現具行不在。「具行呢?」監院說:「怎麼不見了?他昨天請大家吃一餐,莫非今天下山走了?你們大家快去找!」眾僧把全寺找了個遍,那找得到人影?有一僧說:「敢情他昨日齋眾是訣別?今晚卻偷偷下山逃去還俗接老婆了!」
另僧說:「快別胡說吧!具行不是這等人!他若要叛道,怎麼還回寺來做這幾年苦工呢?他雲遊在外,若要還俗不早就還了?」「說得是!」眾僧都說:「我們休要在背後謗毀具行法師!罪過!罪過!」
監院說:「你們在這裡亂講什麼?還不再尋?我怕他是挨不得苦,尋了短見!快尋!」一僧說:「我看他斷不會怕吃苦去尋短見,多半是跑到廣東去投考黃埔軍校了!」
此語真是太突然,使大家都愕然問:「什麼軍校?」那僧說:「如今孫中山先生在廣州黃埔開辦軍校,以蔣介石先生為校長,招考全國智識青年參加革命陣營,各省青年去報考的已經有三千多名了!就只有貴州都督周西成不准青年出境去報名,人家連北方的青年都紛紛南下去報考呀!聽說只取三百人!具行法師向來苦幹為人,又是個血性男兒,莫非也去報考了?」
有人說:「不會!人家招考軍校學生只限十八歲到二十四歲,具行已經四十多歲啦!」
監院說:「別再多說了!再找!」