Kisah Bhiksu Ju Xing
Bagian 4
Master Xu Yun amat
bersukacita melihat pemuda yang bersemangat tinggi itu, beliau jadi teringat
pada masa lalu ketika dia menerima sila dari Master Miao Lian di Vihara Yong
Quan di Gunung Gu, dan jadi terharu. Master Xu Yun telah melewati 65 tahun
perjalanan hidupnya! Masa lalu bagaikan mimpi! Mengenang kembali masa lalu,
berkelana ke sana kemari, murid yang menerima
sila dari beliau juga tidak sedikit, siapa yang dapat menduga ternyata
jejak langkahnya jatuh kepada pemuda miskin dan buruk rupa ini?
Master Xu Yun berusaha
menghentikan A Bian yang terus bernamaskara pada dirinya, bukan hanya tiga atau
sembilan kali, mungkin sudah ada ratusan kali! A Bian amat berterimakasih
sampai tidak tahu harus bilang apa dan hanya dapat mengungkapkannya dengan
bersujud dan berlinangan air mata!
Dari sosok A Bian, Master
Xu Yun menemukan kembali dirinya yang dulu, ketika melihat dengan seksama, A
Bian tetap adalah A Bian, Master Xu Yun adalah Master Xu Yun!
“Bangunlah!” sambil
tersenyum Master Xu Yun mempersilahkan A Bian untuk berdiri kembali, kemudian
melanjutkan berkata : “Tak perlu bernamaskara terlalu banyak! Daripada
menyembah saya, lebih baik bernamaskara pada Buddha baru benar!”
Namun pemuda itu tidak
menuruti kata beliau, setelah puas bernamaskara, pemuda ini baru sudi untuk
berdiri kembali.
Master Xu Yun berkata :
“A Bian, mulai sekarang namamu berubah jadi Ri Bian, setelah selesai mengambil
sila sempurna barulah saya akan memberimu nama Dharma”.
A Bian amat bersukacita :
“Saya bernama Ri Bian!”
Master Xu Yun berkata :
“Ini hanyalah sebuah nama, anda bukan Ri Bian, anda juga bukan A Bian!
Ri Bian jadi bingung :
“Guru! Saya tidak mengerti!”
“Saya juga bukan Xu Yun,
Xu Yun juga bukanlah diriku! Apakah sudah mengerti?”
“Guru! Saya tetap tidak
mengerti!”
Master Xu Yun berkata : “Saya mengajarimu
melafal Amituofo dan dhyana, kini saya akan mengajari bahwa dirimu bukanlah
kamu! Saya ingin anda dapat mencapai pencerahan di hati! “Diriku ini bukanlah
saya”. Di hati tiada keakuan, menghapus keakuan! Juga tidak mengharapkan,
dengan sendirinya akan diperoleh, mengerti?”
“Guru! Saya tetap tidak
mengerti!”
Master Xu Yun berkata :
“Belajarlah pelan-pelan, sedikit demi sedikit anda akan memahaminya. Saya tahu
anda melafal Amituofo dengan giat, menfokuskan pikiran pada lafalan
berkesinambungan! Banyak orang lain yang tidak sebanding dengan dirimu! Ini
juga adalah kelebihan dari latar belakang kehidupanmu. Orang pintar yang
terlalu pintar, malah akan disesatkan oleh kepintarannya sendiri! Tidak mampu
terfokus dalam melatih diri! Ri Bian! Anak baik, dengan kondisimu ini sudah
amat bagus, tidak perlu merasa rendah diri dan mundur! Juga tak perlu mengikuti
orang lain untuk belajar menjadi orang pintar”.
“Guru! Sejak awal saya
memang begitu bodoh, walaupun belajar juga tidak memiliki kemampuan jadi
pintar”.
Master Xu Yun berkata :
“Bodoh barulah bagus! Anda takkan disesatkan kepintaran sendiri!”
Sumber : 具行禪人修行略傳
具行禪人修行略傳
(四)
虛雲望著座下這個狂喜地不住叩頭的青年,老人好像依稀看到了自己當年在鼓山湧泉寺跪求妙蓮長老傳戒,老人的熱淚湧現了。他有多少的感觸啊!六十五個年頭過去了!往事依稀!如夢境!猛回頭,卻在何處?幾十年來,東飄西盪,也曾傳戒弟子不少,可以怎料到,奇蹟卻應在這個面貌醜陋的貧苦青年?
虛雲出神地俯望著青年,竟忘了喚他止拜,任由他不住地叩拜,何只三跪九叩?怕不叩了一百個頭!阿便是拙於言詞的,感激得說不出話來,感激得只是流淚!只是叩拜!
虛雲從阿便身上找到自己當年的影子,再細看,阿便是阿便,虛雲是虛雲!
「請起來吧!」虛雲微笑說:「不用拜這麼多!你多拜我,就不如多拜佛才對!」怎麼說得他聽?這樸拙的青年又拜了許多才肯起來。
「阿便!」虛雲說:「從今起,你把名字改為日辯!『辯』與你原名『便』字同音,我等你具足戒後,另外賜你法名。」
「日辯」阿便歡喜無限:「我就是日辯!」
「只是一個代名!」虛雲說:「你並不是日辯,你也不是阿便!」「師父!我聽不懂!」日辯茫然地仰望。
「我也不是虛雲,虛雲也不是我!」老人說:「你懂嗎?」
「還是不懂!」
虛雲說:「我教你念佛,我也教了你打坐,現在我要教你知道你不是你!我要你做到心中覺悟!『我不是我』。心中無我,破我執!而又無所求,則自然得,明白嗎?」
「還是不明白!」
「你慢慢地學,漸漸就能體會的。」虛雲說:「我知道你精勤不懈念佛,一心繫念!許多人都不及你!這也是你的品質樸拙的好處。聰明人太聰明了,反被聰明誤!往往不能精勤一心修行!日辯!好孩子,你這樣很好,不要自卑而生退心!也不要去學人家聰明人。」
「我本來就是愚笨,學也學不來聰明的。」
「愚笨才好!」虛雲說:「你不會被聰明誤了!」